Kamis, 03 Maret 2011

biografi ratu lizabeth 1

Elizabeth lahir tahun 1533 di Greenwich, Inggris. Ayahnya, Raja Henry VIII, perintis babak pembaharuan Inggris. Ibunya, Anne Boleyn, adalah istri kedua Henry. Anne dipenggal kepalanya hingga menggelinding bagai sebutir nyiur tahun 1536 dan beberapa bulan kemudian parlemen keluarkan pengumuman bahwa Elizabeth yang waktu itu berumur tiga tahun sebagai "anak sundal." (Ini merupakan sikap umumnya kaum Katolik Inggris yang tidak menganggap sah perceraian Henry dengan istri pertamanya). Meski ada kutukan parlemen, Elizabeth dibesarkan dalam rumah tangga kerajaan dan peroleh pendidikan baik.
Henry VIII tutup usia tahun 1547 tatkala umur Elizabeth tiga belas tahun. Sebelas tahun sesudah itu tidak ada penguasa Inggris yang bisa dianggap berhasil. Edward VI, saudara tiri Elizabeth naik tahta antara tahun 1547 sampai 1553. Di bawah pemerintahannya, kentara sekali politik pro Protestannya. Ratu Mary I memerintah lima tahun sesudah itu mendukung supremasi kepausan dan pengokohan kembali Katolik Romawi. Selama pemerintahannya kaum Protestan Inggris diuber-uber dan ditindas, bahkan sekitar tiga ratus pemeluknya dihukum mati. (Ini menyebabkan ratu dapat julukan tak sedap: "Mary yang berdarah." Elizabeth sendiri ditahan dan disekap di Menara London. Kendati akhirnya dibebaskan, hidupnya dalam beberapa waktu berada dalam ancaman bahaya. Tatkala Mary tutup usia (tahun 1558) Elizabeth yang sudah berumur dua puluh lima tahun naik tahta. Kenaikan ini memberi kecerahan buat penduduk Inggris.

Banyak masalah yang menghalang ratu muda belia ini: peperangan melawan Perancis; hubungan tegang dengan Skotlandia dan Spanyol; kondisi moneter pemerintah; dan di atas segala-galanya itu adalah awan gelap perpecahan agama yang bergantung di atas kepala Inggris.Kemelut terakhir ini ditangani lebih dulu. Tak lama sesudah Elizabeth naik tahta, undang-undang tentang "Supremasi dan Persamaan" disahkan tahun 1559, menetapkan Anglican sebagai agama resmi Inggris. Ini memuaskan pihak kaum Protestan moderat, tetapi kaum Puritan menghendaki perubahan yang lebih drastis. Meskipun menghadapi oposisi kaum Puritan di satu pihak dan kaum Katolik di lain pihak, selama masa pemerintahannya tetap bertahan memantapkan kompromi yang tertera dalam undang-undang tahun 1559.

Situasi keagamaan menjadi ruwet dengan keadaan yang berkaitan dengan Ratu Mary dari Skotlandia. Mary dipaksa meninggalkan Skotlandia dan melarikan diri ke Inggris. Sesampai di Inggris dia menjadi tahanan Ratu Elizabeth. Langkah Elizabeth ini bukanlah atas dasar kekerasan dan semau-maunya: Mary penganut Katolik Romawi dan juga punya tuntutan yang layak menggantikan tahta Elizabeth. Ini berarti, andaikata ada pemberontakan atau pembunuhan yang berhasil, Inggris akan punya lagi ratu beragama Katolik. Selama penahanan Mary yang sembilan belas tahun itu memang ada beberapa kali komplotan menghadapi Elizabeth dan ada cukup bukti keterlibatan Mary. Akhirnya di tahun 1587 Mary dihukum mati. Elizabeth menandatangani vonis hukuman itu dengan agak ogah-ogahan. Para menterinya dan umumnya anggota parlemen menginginkan supaya Mary dibunuh lebih cepat lebih baik.

Pertentangan agama betul-betul membahayakan Elizabeth. Di tahun 1570 Paus Pius V mengucilkan dan memerintahkannya turun tahta; dan di tahun 1580 Paus Gregory XIII mengeluarkan pengumuman bahwa tidaklah berdosa membunuh Elizabeth. Tetapi, keadaan juga yang menguntungkan Elizabeth. Sepanjang masa pemerintahannya, kaum Protestan tercekam rasa takut terhadap kebangunan kembali Agama Katolik di Inggris. Elizabeth menampakkan dirinya bagai perisai menghadapi kebangunan itu. Dan ini merupakan sumber penyebab pokok kepopulerannya di kalangan massa Protestan Inggris yang besar itu.Elizabeth menangani politik luar negeri dengan cermat, luwes, dan berpandangan jauh. Di awal-awal tahun 1560 dia merampungkan "Perjanjian Edinburgh" yang menjamin penyelesaian damai dengan Skotlandia. Perang dengan Perancis berakhir dan hubungan kedua negara membaik. Tetapi, angsur-berangsur keadaan memaksa Inggris terlibat pertentangan dengan Spanyol. Elizabeth berusaha menghindari perang, tetapi buat Katolik militan Spanyol abad ke-16, perang antara Spanyol dengan Protestan Inggris sulit terelakkan. Pemberontakan di Negeri Belanda melawan penguasa Spanyol merupakan faktor pembantu: pemberontak Belanda umumnya penganut Protestan dan tatkala Spanyol menggenjot pemberontak, Elizabeth membantu Negeri Belanda, meskipun sebenarnya Elizabeth pribadi tak punya gairah berperang. Umumnya rakyat Inggris seperti juga para menteri dan parlemen lebih bernafsu angkat senjata daripada Elizabeth. Karena itu, ketika perang dengan Spanyol akhirnya meletus juga di tahun 1580an, Elizabeth peroleh dukungan kuat rakyat Inggris.

Bertahun-tahun Elizabeth secara tekun membangun Angkatan Laut Inggris; tetapi, Raja Philip II dari Spanyol juga bergegas membangun armada besar --Armada Spanyol-- untuk melabrak Inggris. Armada Spanyol punya kapal-kapal yang hampir seimbang banyaknya dengan kepunyaan Inggris, tetapi kelasinya lebih sedikit; lebih dari itu, pelaut Inggris lebih terlatih baik dan kualitas kapal serta persenjataan meriamnya lebih bagus. Pertarungan pun pecah tahun 1588, dan pertempuran laut yang seru itu berakhir dengan kekalahan mutlak pihak Spanyol. Sebagai akibat kemenangan ini, Inggris menjadi mantap selaku kekuatan Angkatan Laut paling jempol di dunia, posisi yang tetap dipegangnya hingga abad ke 20 ini.

Elizabeth senantiasa cermat dalam soal keuangan. Di awal-awal pemerintahannya kondisi keuangan kerajaan Inggris sungguh sehat. Tetapi-tentu saja cekcok dengan Spanyol meminta biaya mahal dan di akhir pemerintahannya keadaan keuangannya amat miskin. Tetapi, kendati kerajaan miskin, keadaan negara secara keseluruhan berkondisi lebih makmur ketimbang pada waktu Elizabeth melekatkan mahkota di ubun-ubunnya.

Pemerintahan Elizabeth selama empat puluh lima tahun (dari tahun 1558 sampai 1603) sering dianggap "Jaman keemasan Inggris." Beberapa penulis termasyhur Inggris, termasuk William Shakespeare, hidup di jaman itu. Jelas-jelas Elizabeth punya saham dalam perkembangan kultural ini. Dia beri semangat teater Shakespeare menghadapi oposisi pemerintahan lokal kota London. Tetapi, tak ada perkembangan musik atau lukisan yang bisa menandingi perkembangan kesusastraan.

Era Elizabeth juga menyaksikan bangkitnya Inggris selaku penjelajah. Ada berulang kali perjalanan ke Rusia dan percobaan-percobaan oleh Martin Frobisher dan oleh John Davis mencari jalan arah barat laut menuju Timur Jauh. Sir Francis Drake berlayar keliling dunia (dari tahun 1577 hingga 1580), menjejakkan kaki di California dalam perjalanan itu. Juga ada percobaan yang gagal (oleh Sir Walter Raleigh dan lain-lainnya) mendirikan pemukiman di Amerika Utara.

Kekurangan Elizabeth terbesar mungkin ogah-ogahan menyediakan peluang buat pergantian tahtanya. Bukan saja dia tak pernah kawin, tetapi dia selalu menghindari menetapkan penggantinya. (Mungkin karena dia takut, jika dia tunjuk seseorang jadi penggantinya akan segera jadi rivalnya). Apa pun alasan Elizabeth tidak mau menyebut penggantinya, kalau saja dia mati muda (atau kapan saja sebelum matinya Mary dari Skotlandia), Inggris mungkin sudah kecemplung dalam kancah perang saudara sesudah penggantian. Nasib baik buat Inggris, Elizabeth hidup sampai umur tujuh puluh tahun. Di atas tempat tidur menjelang rohnya melayang, dia sebut Raja James II dari Skotlandia (putera Mary dari Skotlandia) menjadi penggantinya. Meskipun ini berarti persatuan antara Inggris dan Skotlandia di bawah satu mahkota, ini merupakan pilihan yang membingungkan. Baik James maupun puteranya Charles I terlampau otoriter buat selera Inggris, dan di abad tengah perang saudara pun meledaklah.

Elizabeth punya kecerdasan yang melebihi orang biasa dan seorang politikus yang cakap, tegas, punya pandangan luas. Berbarengan dengan itu dia punya kehati-hatian dan konservatif. Dia mengidap ketidaksukaan berperang dan pertumpahan darah meskipun jika diperlukan dia bisa bersiteguh. Seperti halnya ayahnya, dia menjalankan pemerintahan dengan kerjasama parlemen dan bukan melawannya. Karena dia tidak kawin, maka tampaknya dia masih perawan seperti dikemukakannya di muka umum. Tetapi, tidaklah pula terlalu benar jika dianggap dia itu termasuk jenis perempuan pembenci lelaki. Malah sebaliknya, dia jelas menyukai pria dan gemar bergaul dengannya. Elizabeth punya kemampuan memilih menteri-menterinya yang becus. Sebagian dari hasil-hasil yang dicapainya antara lain berkat Williarn Cecil (Lord Burghley), yang menjadi penasihat utamanya sejak tahun 1558 hingga matinya di tahun 1598.

Pokok-pokok keberhasilan Elizabeth bisa diringkas sebagai berikut Pertama, dia memimpin Inggris selama tahap kedua jaman pembaharuan tanpa pertumpahan darah yang berarti. (Berbeda dengan Jerman di mana tiga puluh tahun perang (1618-1648) membunuh lebih dari dua puluh lima persen penduduk, sungguh menyolok). Selain dia, meredakan rasa benci keagamaan antara Katolik Inggris dan Protestan Inggris, dia berhasil pula menjaga persatuan bangsa. Kedua, empat puluh lima tahun pemerintahannya --Era Elizabeth-- umumnya dianggap jaman keemasan suatu bangsa besar di dunia. Ketiga, adalah juga di masa pemerintahannya Inggris muncul selaku kekuatan pokok, posisi yang bisa dipertahankannya berabad berikutnya.

Kedudukan Elizabeth di dalam daftar urutan buku ini punya keluar biasaan yang jelas. Pada pokoknya, buku ini merupakan daftar para inovator besar, orang-orang yang mengedepankan gagasan-gagasan baru atau membawa perubahan sesuatu keadaan. Elizabeth bukanlah seorang pembaharu, bukan seorang inovator, dan garis kebijaksanaan politiknya umumnya berhati-hati dan konservatif. Kendati begitu, banyak kemajuan terjadi di masa pemerintahannya dibanding umumnya penguasaa yang dengan sadar menghendaki kemajuan.

Elizabeth tidak mencoba berhubungan langsung dengan persoalan gawat yang merupakan urusan wewenang parlemen dan kerajaan. Tetapi, dengan cara hanya menjauhi diri menjadi seorang despot, dia mungkin jadi pendorong utama hidupnya demokrasi di Inggris daripada dia mengumumkan sebuah konstitusi demokratis. Elizabeth tidak mencari kehebatan bidang militer dan pula tidak berminat membangun suatu empirium besar. (Memang, di bawah Elizabeth, Inggris tidaklah punya tanda-tanda sebuah empirium). Kendati begitu, dia mewariskan Inggris Angkatan Laut terkuat di dunia dan meletakkan dasar-dasar empirium Inggris yang menyusul kemudian.

Kebesaran empirium seberang lautan Inggris diperoleh sesudah matinya Elizabeth, paling tidak sebagian terbesamya. Banyak orang yang memainkan peranan penting pembentukan empirium Inggris yang dalam beberapa hal bisa dianggap sebagai hasil wajar ekspansi Eropa secara umum dan kedudukan geografis Inggris. Haruslah pula dicatat bahwa banyak negara Eropa lain yang berpantaikan Samudera Atlantik (Perancis, Spanyol dan bahkan Portugis) juga membangun empirium besar.

Lagi pula, peranan Elizabeth mempertahankan Inggris dan ancaman Spanyol mudah dilebih-lebihkan. Jika dikaji, tidaklah tampak Spanyol itu pernah merupakan ancaman serius terhadap kemerdekaan Inggris. Haruslah diingat, pertarungan antara armada Inggris lawan armada Spanyol sama sekali tidak terlalu berlangsung secara jarak dekat. (Tak satu pun Inggris kehilangan kapalnya!). Dan lebih jauh dari itu, bahkan andaikata Spanyol berhasil mendaratkan pasukan di Inggris, sukarlah dibayangkan mereka dapat menaklukkannya. Angkatan bersenjata Spanyol tidak pernah mencapai kemenangan yang mengesankan di mana pun di Eropa. Jika Spanyol tidak mampu menumpas pemberontakan di negeri Belanda, jelaslah tak ada potongan dia bisa menaklukkan Inggris. Menjelang abad ke-16, nasionalisme Inggris jauh lebih kuat dari kemungkinan Spanyol bisa menaklukkannya.

Lantas di mana Elizabeth mesti ditempatkan di daftar buku ini? Dasarnya dia tokoh lokal. Jika dibandingkan dengan Peter yang Agung dari Rusia tampaknya tak setara. Ditilik dari sudut fakta jelas Peter jauh lebih inovatif ketimbang Elizabeth. Saya akan peroleh kesulitan meyakinkan orang Rusia yang punya pikiran jernih bahwa Elizabeth ditempatkan lebih tinggi dalam urutan dari Peter. Sebaliknya, diukur dari pentingnya peranan yang dimainkan Inggris dan orang Inggris di abad-abad sesudah Elizabeth adalah suatu kesalahan menempatkannya terlampau jauh di belakang Peter. Dalam banyak hal, tampaknya jelas hanya sedikit raja-raja dalam sejarah punya keberhasilan sebanyak Elizabeth.
                               




arti bunga mawar

Arti Dari Mawar

Mawar Merah artinya cinta dan asmara
Salah satu warna mawar yang universal dari semua simbol. Mawar merah merupakan cinta sejati. Sebuah asosiasi yang menjadi ciri khas mawar merah. Hal ini juga muncul sepanjang sejarah dan lintas budaya baik sebagai simbol politik maupun agama.

Mawar Kuning artinya persahabatan
Ternyata tidak semua bungan mawar mengungkapkan tanda cinta. Buktinya, mawar kuning berarti perasaan sukacita dan kegembiraan atas seorang sahabat. Mawar ini sangat baik untuk menghibur orang atas. Mawar Kunig mengirim pesan penghargaan dan cinta tanpa mengandug "embel-embel" romantis.
Mawar Pink artinya keanggunan
Mawar pink disertai dengan maksud cinta kasih, keanggunan, romantis. Sebuah simbol dalam cara tradisional saat mengucapkan terima kasih. Mawar pink juga mengandung arti kelembutan dan kekaguman, dan juga digunakan sebagai ungkapan simpati.
Mawar Putih artinya suci, ketulusan dan simpati
Awal tradisi, mawar putih digunakan sebagai simbol untuk cinta sejati. Mawar putih dipakai dalam bucket bunga pengantin, mawar putih adalah bunga pernikahan tradisional. Dalam hal ini, putih mewakili persatuan, kebajikan, dan kemurnian dari sebuah cinta baru. Mawar putih juga dikaitkan dengan kehormatan dan saling menghormati, simbol atas cinta yang tidak terpisahkan.
Mawar Orange artinya hasrat, antusiasme dan gairah
Secara harfiah merupakan campuran dari warna kuning dan merah. Mawar oranye dipandang sebagai jembatan antara persahabatan yang dilambangkan dengan mawar kuning, serta cinta yang diwakili oleh mawar merah. Jadi, mawar orange dapat menjadi ekspresi dari daya tarik, atau hadiah untuk mengatakan "Saya bangga memilikimu. "
Mawar Ungu artinya pesona, mulia, cinta pada pandangan pertama
Warna ungu memiliki hubungan tradisional dengan kaum bangsawan. Dalam hal ini, nuansa mawar lavender menunjukkan suasana agung dan kemegahan

mawar quniks

Bunga Mawar Di Hati Kita


Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.
Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.
Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula
duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa
duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.
Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”
Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.
=====
Sahabat, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi, ada ada satu pesan moral yang bisa kita raih didalamnya. Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Allah lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.
Namun sayang, ada sebagian dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Merasakan hanya kelemahan yang ada pada dirinya. Merasa hanya menjadi beban bagi orang lain. Banyak dari saudara kita yang hanya melihat sisi buruk, sehingga dalam menjalani kehidupan ini dipenuhi dengan kepesimisan seolah menolak keberadaan mereka sendiri. Saudara kita itu sering kecewa dengan dirinya dan tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari nya. Sehingga menolak untuk “menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah adadan tak pernah memahami potensi yang dimilikinya.
Mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu.
Sahabat, jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu,
kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk
membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan pada mereka akan keberadaan mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.
Semerbak harumn mawar pada hati mereka akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu  dalam jiwa-jiwa kita, dan kembali kita bagikan pada mereka yang merasa tersisih dan tersingkir. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa. Kebahagiaan kita adalah saat kita menemukan mereka, jiwa-jiwa yang tersisih, jiwa-jiwa yang pesimis, tersenyum bahagia, seolah menemukan udara disaat mereka akan kehabisan oksigen
Selamat berkebun!!