Selasa, 22 Februari 2011

bromo

Gunung Bromo

Gunung Bromo berasal dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna yang berarti Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu, merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.


 
Menurut Trisno Sudighdo, perjalanan pasangan Joko Seger dan Loro Anteng itu cukup panjang dan berliku-liku. Dan dari kisah yang berhasil ditelusurinya, pasangan itu telah meninggalkan sejumlah nama kawasan di berbagai tempat yang dilaluinya. Perjalanan Joko Seger dan Loro Anteng ini menjadi legenda, karena banyak meninggalkan jejak sejarah terbentuknya cikal bakal nama sebuah daerah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar